Dunia Wanita - Hendaknya suami istri membaca doa ketika hendak pergi sebagaimana dijelaskan dalam riwayat dari Abu Hurairah Ra., dari Rasulullah Saw. bersabda: "Barangsiapa hendak bepergian, maka hendaklah ia berdoa (dengan doa diatas) untuk orang yang ditinggalkannya."
Insya Allah dengan demikian, maka keluarga yang sedang ditinggalkan senantiasa dalam keadaan baik dan kita sendiri yang sedang keluar untuk kebutuhan tertentu berjalan lancar.
Doa Suami Istri Ketika Hendak Pergi:
Astaudi' ukumullaahalal ladzii laa tadhii'u wa daai' uhu.
Artinya : "Aku titipkan kalian kepada Allah dimana titipan yang ada pada-Nya tidak akan tersia-siakan." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Sunni).
Doa Istri Ketika Suami Hendak Pergi
Zawwadakallaahut taqwaa wa ghafara dzanbaka wa yassara lakal khaira haitsumaa kunta.
Artinya : "Semoga Allah membekali takwa dan mengampuni dosa-dosamu serta memudahkan kebaikan bagimu dimana pun kamu berada." (HR. Tirmidzi).
Salah satu kewajiban suami adalah memenuhi keluarganya, dan untuk itu ia sering kali harus pergi keluar rumah, baik ketempat kerja, berdakwah, mencari ilmu, atau bahkan merantau. Agar dalam kepergian suami senantiasa dalam lindungan Allah Swt., mendapatkan kemudahan dalam urusannya, dan diberikan keselamatan dan ketenangan, dan lebih utamanya lagi adalah agar suami senantiasa istiqamah dijalan Allah, tidak mudah terpedaya oleh bisikan dan rayuan setan, maka hendaklah istri mendoakan suaminya ketika suami hendak pergi dengan doa diatas.
Semoga bermanfaat..
Kewajiban paling besar dari seorang suami terhadap istrinya adalah menjaga istrinya agar selamat dari api neraka. Berikut ini ayat Al Quran terkait dan beberapa penjelasan dari hadis yang terkait.
Allah Taala berfirman yang bermaksud:
‘Hai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu dan ahli keluargamu dari api Neraka.” (At Tahrim : 6)
Allah Taala berfirman yang bermaksud:
“Perintahkanlah keluargamu agar melakukan sholat.” (Thaha:132)
Berikut ini beberapa hadis yang menyatakan kewajiban suami menjaga istrinya:
Kewajiban paling besar dari seorang suami terhadap istrinya adalah menjaga istrinya agar selamat dari api neraka. Berikut ini ayat Al Quran terkait dan beberapa penjelasan dari hadis yang terkait.
Allah Taala berfirman yang bermaksud:
‘Hai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu dan ahli keluargamu dari api Neraka.” (At Tahrim : 6)
Allah Taala berfirman yang bermaksud:
“Perintahkanlah keluargamu agar melakukan sholat.” (Thaha:132)
Berikut ini beberapa hadis yang menyatakan kewajiban suami menjaga istrinya:
- Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda: ‘Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang imam yang memimpin manusia adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dalam mengurusi ahli keluarganya. Ia bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan bertanggung jawab alas keluarganya. Seorang hamba adalah pemimpin dalam mengurus harta tuannya, ia bertanggung jawab atas peliharaannya. Seorang laki-laki itu adalah pemimpin dalam mengurusi harta ayahnya, ia bertanggung jawab atas peliharaannya. Jadi setiap kamu sekalian adalah pemimpin dan setiap kamu harus bertanggung jawab alas yang dipimpinnya.” (Muttafaq ‘alaih )
- Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Takutlah kepada Allah dalam memimpin isteri-istrimu , karena sesungguhnya mereka adalah amanah yang berada disampingmu, barangsiapa tidak memerintahkan sholat kepada isterinya dan tidak mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.“
- Diceritakan dan Nabi SAW bahwa baginda bersabda yang bermaksud: “Tidak ada seseorang yang menjumpai Allah swt dengan membawa dosa yang lebih besar daripada seorang suami yang tidak sanggup mendidik keluarganya.”
- Rasulullah S.A.W bersabda, yang artinya: “Pertama kali perkara yang dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari kiamat adalah keluarganya (yakni isteri) dan anak-anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami, ambillah hak-hak kami (tanggung jawab) kami dari orang ini, karena sesungguhnya dia tidak mengajarkan kepada kami tentang urusan agama kami. Ia memberi makan kepada kami berupa makanan dari hasil yang haram, dan kami tidak mengetahui. Maka orang itu dihantam (disiksa) lantaran mencari barang yang haram, sehingga terkelupas dagingnya, kemudian dibawa ke neraka. (Al Hadits).
0 Comments
EmoticonEmoticon